Tanpa Prestasi, Putu Adesta Tetap Apresiasi Pejudo Indonesia

12 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Mereka adalah Dewa Kadek Rama (Jawa Barat) di kelas 73 kg, Maryam March Maharani (DKI Jakarta) di kelas 52 kg, Muhammad Faturahman (Jawa Barat) di kelas 60 kg dan Sherina (Banten) di kelas 63 kg.

"Anak-anak sudah berjuang maksimal di Kejuaraan Asia, Bangkok. Kami berharap mereka bisa masuk delapan besar, tetapi belum rezekinya. Kami akan evaluasi kekurangan-kekurangan yang ada agar ke depan lebih baik lagi," ujar Adesta kepada NusaBali, Kamis (1/5).

Kekurangan tersebut, lanjut Adesta, antara lain mereka kurang sparring. Mereka pun, perlu banyak sparring agar bertemu dengan lawan-lawan berbeda sehingga kemampuan semakin terasah. Adesta berharap, kelak ada kesempatan bagi mereka untuk memperbanyak sparring.

"Semoga nanti ada kesempatan itu. Kalau dari sisi fisik, mereka sudah oke dan tidak ada masalah. Lantaran mereka juga susah dibanting oleh lawan-lawannya," jelas mantan pejudo Bali ini. Di kejuaraan itu sendiri, Dewa Kadek Rama dan Muhammad Faturahman hanya sampai babak pertama.

Adesta mengatakan, di kejuaraan ini Kadek Rama baru naik kelas dari 66 ke 73 kg. Di sana, Kadek Rama kalah dari pejudo Vietnam. Sementara Faturahman kalah dari pejudo Kazastan. Sedangkan Maryam March Maharani (Rani) dan Sherina mampu tembus sampai babak kedua.

Di babak itu, Rani kalah dari pejudo Uzbekistan dan Sherina kalah dari pejudo Kirgizstan. Juara di kejuaraan tersebut, kata Adesta, sebagian besar di dominasi pejudo dari Jepang, Korea, Mongolia dan Uzbekistan. "Pejudo dari negara-negara itu cukup kuat di Asia," imbuh Adesta.

Diketahui Kejuaraan Judo Asia merupakan salah satu kejuaraan untuk mendapatkan poin menuju Olimpiade. Para pejudo yang dikirimkan pun, diharapkan bisa mengumpulkan sebanyak-banyaknya poin agar lolos ke Olimpiade LA (Los Angeles) 2028, Amerika Serikat. 7 k22
Read Entire Article