ARTICLE AD BOX
“Momen May Day menjadi bukti bahwa perjuangan terhadap kesejahteraan buruh tak pernah berhenti sejak negara ini berdiri. Saya percaya di balik setiap peluh buruh, ada semangat perjuangan untuk membangun bangsa ini,” kata Puan dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis (1/5).
Dia mengingatkan, Hari Buruh di Indonesia tidak terlepas dari semangat para pendiri bangsa dalam memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk proklamator sekaligus presiden pertama RI Sukarno. Menurut Puan, Sukarno dikenal dengan gagasannya tentang asas perjuangan kaum buruh, yakni hak atas hasil keringat sendiri.
Salah satunya, yaitu perjuangan terkait pembatasan jam kerja bagi buruh. Pada tahun 1950-an, katanya pula, Sukarno mengeluarkan kebijakan tentang pemberlakuan tunjangan hari raya (THR) yang hingga kini masih terus diterapkan. Hari Buruh dalam pandangan Sukarno merupakan simbol kemenangan nilai keadilan sosial. Oleh karena itu, Puan menilai, May Day harus menjadi momentum penting merefleksikan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam memperjuangkan hak-hak buruh selama ini.
Puan pun berjanji kan memperkuat kebijakan demi melindungi buruh. “Kedepan, kita harus memperkuat kebijakan, pengaturan, dan program Pemerintah dalam memberikan jalan bagi buruh untuk mendapatkan perlindungan hak-hak buruh, penciptaan lingkungan kerja yang aman dan harmonis, serta masa depan buruh yang sejahtera,” ucap Ketua DPR RI.
Puan Maharani tampak hadir pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis. Presiden Prabowo Subianto juga hadir dalam agenda tersebut serta menyampaikan pidato yang berisi komitmen Pemerintah dalam menyejahterakan dan melindungi buruh. 7ant