Pemkab Buleleng Gandeng FIP Undiksha Tangani Ratusan Siswa SMP Tak Lancar Calistung

5 days ago 1
ARTICLE AD BOX
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bersama Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja mulai menyiapkan langkah penanganan siswa yang mengalami disleksia dan juga tidak lancar membaca, menulis dan berhitung (Calistung). Tim khusus sudah disiapkan FIP untuk turun langsung menangani anak-anak yang terdata sebelumnya oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.

Persiapan intervensi pada 375 orang siswa SMP yang ditemukan tidak lancar calistung dibahas khusus pada rapat di Lobby Kantor Bupati Buleleng bersama instansi terkait, Selasa (29/4). Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat memimpin rapat mengatakan tim relawan yang dibentuk FIP Undiksha akan mulai turun minggu depan untuk mempercepat penanganan.

Langkah pertama akan dilakukan screening untuk mengetahui penyebab mereka mengalami kesulitan calistung oleh tim relawan didampingi guru dan pihak sekolah yang bersangkutan. “Screening akan menentukan apakah mereka termasuk difabel, disleksia, kurang motivasi, gaya belajar atau variabel lainnya. Hasil screening akan menjadi acuan dalam menentukan langkah-langkah pendekatan yang dilakukan oleh tim Undiksha sesuai dengan kasusnya,” ujar Sekda Suyasa.

Sedangkan jika ditemukan penyebab ketidaklancaran calistung itu karena siswa seorang difabel, akan difasilitasi untuk mendapat pendampingan di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dikelola Pemerintah Provinsi Bali. Pihaknya secara rutin akan melakukan evaluasi terkait dengan strategi ini.

Sekda Suyasa juga membahas soal anak putus sekolah agar benar-benar diperhatikan seluruh kepala sekolah, guru, wali kelas. Pihak sekolah dimintanya aktif mendeteksi siswa yang lulus SD yang potensi tidak mau melanjutkan sekolah. Termasuk faktor penyebabnya untuk dicarikan solusi yang tepat. “Peran orang tua juga jangan mendorong anaknya bekerja setelah tamat SD, diajak ke mana-kemana sehingga tidak jadi sekolah. Kalau begini persoalannya menjadi berbeda bukan pendidikan lagi tapi ekonomi keluarga atau perilaku keluarga terhadap anak itu sendiri,” imbuh birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.

Dia juga berharap Perbekel dan Lurah di seluruh Buleleng ikut memantau dan memperhatikan warganya. Mencegah anak usia sekolah putus sekolah. Terlebih biaya untuk kebutuhan dasar untuk sekolah bisa dianggarkan dari APBDes. Sementara itu Dekan FIP Undiksha I Wayan Widiana mengatakan, secara internal sudah membentuk dua tim khusus, yakni Tim Pendamping ahli yang terdiri dari dosen dan pakar di bidang pendidikan di Undiksha serta Tim Lapangan dari mahasiswa FIP yang dinilai cakap dan kredibel untuk ikut andil menyelesaikan masalah kesulitan calistung dalam waktu cepat.

Widiana menyebut penanganan siswa SMP yang belum lancar calistung ini dalam tahap pertama akan diintervensi selama 1-3 bulan, yang disesuaikan dengan kondisi dan penyebab kesulitan per individu. “Setelah 3 bulan kami akan lakukan evaluasi, kalau memang masih diperlukan kami akan lanjutkan pendampingan tahap kedua dan akan menerjunkan mahasiswa maksimal totalnya 6 bulan,” terang Widiana. 7 k23
Read Entire Article