Pamer Tawa Vol 2 ISI Bali: Berselancar di Gelombang Imajinasi dan Isu Sosial

1 day ago 2
ARTICLE AD BOX
Itulah semangat yang diusung dalam Pamer Tawa Vol. 2: Berselancar, sebuah perayaan kreativitas mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Bali yang berlangsung pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025 di Graha Yowana Suci Art (GYS) and Culture Jalan Hasanuddin No. 30, Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat.

Pameran yang secara resmi mengusung nama unik ‘Pamer Tawa’ akronim dari Pameran Tugas Awal merupakan hasil kerja kolektif lebih dari 200 mahasiswa angkatan 2024, dengan partisipasi khusus dari angkatan 2023. Tahun ini, tema Berselancar dipilih untuk menggambarkan keberanian anak muda menaklukkan tantangan masa kini: mulai dari adaptasi teknologi, kegelisahan budaya, hingga tekanan sosial. Seperti peselancar yang memerlukan keseimbangan dan nyali, mahasiswa DKV diajak tak sekadar berkarya, tapi juga berpikir kritis dan lentur menghadapi arus zaman.

Ketua pelaksana acara, Putu Dita Rani Andika mahasiswa semester 2 ISI Bali, menjelaskan pameran ini bukan hanya ruang unjuk karya, tetapi juga wadah promosi program studi DKV ISI Bali kepada masyarakat luas. 

"Kami ingin menunjukkan ke khalayak umum, inilah kami, inilah prodi kami. Karya-karya yang kami tampilkan di sini berasal dari tugas-tugas praktik di semester 1 dan 2, mulai dari ilustrasi, tipografi, patra Bali, instalasi nirmana dwimatra dan trimatra, dan lainnya," ujarnya saat ditemui di lantai III gedung GYS, Senin (1/6) petang.

Selain itu yang berbeda dari Vol. 1 nya, kali ini Dita Rani dkk menggagas sebuah segmen yang diberi nama Graphic Santay yang merupakan kompetisi antar kelas yang mengajak mahasiswa menciptakan ide komunitas, UMKM, brand, atau solusi visual terhadap isu-isu sosial melalui format Graphic Standard Manual (GSM). Selain menjadi ruang adu kreativitas, Graphic Santay juga dirancang sebagai simulasi nyata dunia industri, tempat ide visual diuji oleh kebutuhan masyarakat dan realitas sosial.

Tak hanya menampilkan pameran karya visual seperti ilustrasi, tipografi, patra Bali, nirmana dwimatra, hingga instalasi nirmana trimatra, Pamer Tawa Vol. 2 juga menyuguhkan ragam program kreatif lain. Mulai dari talkshow, workshop, pertunjukan stand-up comedy, hingga live painting, setiap segmen dirancang tak hanya untuk meriah, tapi juga edukatif dan reflektif.

Salah satu sorotan utama adalah talkshow bertema ‘AI dalam Industri Kreatif: Ancaman atau Alat Bantu?’ yang menghadirkan narasumber dari kalangan dosen serta praktisi. Diskusi ini membuka ruang bagi mahasiswa untuk menyelami tantangan riil di dunia kerja, terutama soal bagaimana kecerdasan buatan mulai memengaruhi cara berpikir dan bekerja para desainer masa depan.

Dua workshop interaktif turut digelar dan terbuka bagi khalayak umum, termasuk pelajar SMK di Denpasar. Workshop pertama adalah lino cut, seni cetak grafis berbasis linoleum yang menekankan proses manual dan kesabaran dalam berkarya. 

Sedangkan workshop kedua bertema zine publikasi independen berformat kecil yang mengajarkan peserta cara membuat media ekspresi mandiri menggunakan kolase, tulisan tangan, fotokopi, hingga teknik ilustrasi. Workshop ini juga menjadi ruang pembelajaran bagaimana zine dapat digunakan sebagai alat kampanye budaya dan sosial secara kreatif.

Dengan sistem kurasi yang ketat, karya-karya yang dipamerkan telah melalui seleksi internal agar menampilkan representasi terbaik dari proses belajar mahasiswa. Hasilnya, pengunjung bisa melihat secara langsung bagaimana dinamika belajar mahasiswa DKV ISI Bali, dari proses awal yang penuh eksperimen, hingga hasil akhir yang matang secara visual dan konseptual.

Lewat Pamer Tawa Vol. 2, gelombang kreativitas itu tak hanya ditunggangi, tapi juga diarahkan menuju pantai kesadaran yang lebih luas, bahwa desain bukan hanya soal estetika, tapi juga medium untuk membaca dan merespons dunia. 7 t
Read Entire Article