Komdigi Atur Gratis Ongkir Dipangkas Tiga Kali dalam Sebulan

7 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi – Dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 8 tahun 2025 yang belum lama dirilis, terdapat aturan dimana gratis ongkir atau ongkos kirim akan dibatasi. Tepatnya ada pada Pasal 45 yang berisi ketentuan penerapan potongan harga.

Program pemotongan harga hanya bisa dilakukan terus menerus jika tarifnya di atas atau sama dengan biaya pokok layanan. Adapun tentu informasi ini menimbulkan banyak opini.

Program gratis ongkir bisa dibatasi selama tiga hari dalam satu bulan bila tarif berada di bawah biaya pokok. Namun, periode waktu itu bisa diperpanjang oleh Komdigi.

Baca Juga: Komdigi Resmikan Permen Nomor 8 Tahun 2025, Kuatkan Industri Logistik?

Alasan Gratis Ongkir Dibatas Menjadi Tiga Hari

Gratis ongkir dibatasi

Periode waktu gratis ongkir dapat diperpanjang dengan permintaan dari pemilik layanan dan akan dilakukan evaluasi oleh pihak Komdigi. Hal ini diberlakukan oleh Komdigi pada Permen Nomor 8 tahun 2025 agar persaingan industri pos, kurir dan logistik menjadi sehat.

“Nanti seumpamanya tiga hari, mereka meminta perpanjangan, itu kita evaluasi,” ujar Direktur Pos dan Penyiaran Ditjen Ekosistem Digital Komdigi, Gunawan Hutagalung.

Angga Raka Prabowo, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) juga memberikan tanggapannya di kesempatan yang sama. Menurutnya kehadiran gratis ongkir memang membuat senang konsumen, namun dari sisi pengusaha mungkin itu bagian dari promosi.

Peresmian Permen nomor 8 tahun 2025

”Kita juga sebagai regulator disini juga harus hadir untuk melindungi juga teman-teman yang menjadi kurir. Karena kadang-kadang promosi dijadikan pilihan, dijadikan satu sarana perlebihan untuk meng-attract,” jelas Angga.

Permen Nomor 8 tahun 2025 ini memiliki lima poin yang jelas. Poin pertama ialah memperluas jangkauan layanan secara kolaboratif 1,5 tahun ke depan. Targetnya untuk bisa menjangkau 50% provinsi di Indonesia.

Poin kedua, adanya peningkatan kualitas layanan dan perlindungan pada konsumen. Poin ketiga ialah membangun ekosistem industri yang lebih kuat dan efisien.

Menkomdigi resmikan permen nomor 8 tahun 2025

Serta poin keempat ialah menjaga iklim usaha yang sehat dengan semangat keadilan dan keseimbangan. Poin yang terakhir adalah mendorong adopsi teknologi yang ramah lingkungan.

Meutya Hafid juga mengingatkan industri pos, kurir dan logistik bukan sekedar soal kirim barang, tapi juga penyampaian, mengirimkan harapan, mempererat konektivitas, membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat. Data dari BPS menyebutkan sektor transportasi dan pergudangan yang didalamnya termasuk layanan pos dan kurir mencatat pertumbuhan sebesar 9,01% yoy pada triwulan 1 tahun 2025. Lalu dari Kemenkomdigi mencatat ada lebih dari 6 juta tenaga kerja yang saat ini terserap di sektor pengangkutan dan pergudangan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat di berbagai daerah.

”Dalam kerangka juga, menguatkan para tenaga kerja yang jumlahnya tidak kurang dari 6 juta di sektor ini, ini menjadi dasar kita untuk melahirkan Permen ini,” tandas Meutya Hafid.

Artikel berjudul Komdigi Atur Gratis Ongkir Dipangkas Tiga Kali dalam Sebulan yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article