ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya meminta seluruh anak buahnya untuk tidak ragu tindak aksi premanisme baik secara pribadi maupun kelompok. Irjen Daniel juga mengajak agar anggota membela kepentingan rakyat, sebab Polri dibentuk untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Hal ini disampaikan Kapolda saat pimpin apel pagi di Mapolda Bali pada Senin (5/5) pagi. Di hadapan ratusan personelnya itu Kapolda Irjen Daniel mengatakan premanisme adalah segala tindakan yang tidak mengindahkan adanya aturan perundang-undangan. Jika ditemukan, tangkap dan proses sesuai hukum berlaku. Menurutnya, Polri merupakan institusi resmi berdasarkan perintah undang-undang untuk melakukan penindakan terhadap segala bentuk tindakan pidana termasuk premanisme.
“Apabila rekan-rekan melihat perbuatan premanisme di lapangan, kita sebagai anggota Polri tidak boleh ragu untuk bertindak menegakkan hukum. Selain itu, lakukan tindakan tegas terhadap tindak kejahatan lainnya,” tegas Irjen Daniel yang lulusan Akpol 1991 ini.
Kapolda meminta seluruh jajaran untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif. Pasalnya, pada bulan Mei ini sejumlah agenda nasional dan dunia digelar di Bali. "Tidak mudah memang menjadi anggota Polri. Terkadang kita dihujat tetapi kita tetap lakukan yang terbaik. Jadikan kritik dan hujatan sebagai bahan evaluasi untuk bekerja ke depannya," pungkas mantan Kapolda Kalimantan Utara ini.
Terpisah Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Nyoman Giri Prasta menegaskan tidak perlu ada organisasi kemasyarakatan (ormas) dari luar Bali untuk menjaga Bali. Wagub Giri Prasta menyampaikan ini di Denpasar, Senin kemarin merespons terbentuknya ormas baru di Bali. “Saya tekankan sekali lagi kalau ormas luar (menyatakan) akan menjaga Bali saya kira saat ini tidak perlu,” kata dia.

Wagub Bali I Nyoman Giri Prasta –NUSA BALI
Diketahui beredar video pelantikan Ketua Ormas di media sosial. Beredar juga video bahwa ormas tersebut telah membentuk DPC di Kabupaten Tabanan. Wagub Bali melihat tidak perlu kehadiran ormas dari luar Bali, sebab Bali sudah dijaga aparatur TNI/Polri, ditambah di lebih dari 1.400 desa adat telah terbentuk pecalang atau aparat pengamanan di lingkungan desa adat.
“Nah pecalang desa adat ini mempunyai peran untuk menjaga estetika dresta wilayah adat itu sendiri dan sudah dituangkan dalam keputusan Pemprov Bali pembentukan Bakamda (bantuan keamanan desa adat),” ujarnya.
Wagub Giri Prasta mengingatkan bahwa melalui Bakamda telah terjalin kolaborasi antara aparatur keamanan negara dengan unsur masyarakat adat, sehingga mereka yang akan menjaga keamanan dan kenyamanan Bali. Lebih jauh, Pemprov Bali bahkan sedang menyusun rencana pemberian insentif bagi pecalang sebagai bentuk kepedulian terhadap unsur yang menjaga Bali.
“Jadi kalau dengan ormas luar di Bali ini mempunyai prinsip untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, saya kira tidak perlu karena sudah ada,” sambungnya menegaskan. Disinggung soal upaya menghentikan pergerakan pembentukan ormas tersebut, Wagub Bali menjelaskan bahwa ia tidak memiliki kewenangan menolak atau membiarkan.
Hingga saat ini ormas tersebut diketahui belum mengajukan surat keterangan ke Kesbangpol Bali sebagai syarat administrasi, sehingga Wagub Giri Prasta masih ingin melihat aspirasi krama atau masyarakat Bali yang utama. Selain itu, wagub masih menunggu kepulangan Gubernur Bali Wayan Koster dari Belanda dalam rangka peresmian pura pertama di Eropa. “Nanti kan kami koordinasi dengan Pak Gubernur Bali karena hari ini (kemarin) baru akan balik dan beliau juga sudah menyatakan bahwa menolak ormas tersebut,” ucap Giri Prasta.
Sementara terkait ormas ini yang dikabarkan juga sudah terbentuk di Kabupaten Tabanan seperti video yang beredar di media sosial, Kepala Kesbangpol Tabanan I Putu Dian Setiawan menegaskan Ormas tersebut belum mendaftar di Kesbangpol Tabanan.
"Sampai saat ini belum ada terdaftar di kami, kami akan dalami keberadaanya," tegas Dian Setiawan, Senin kemarin. Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Tabanan, Surya menambahkan akan menelusuri keberadaan ormas tersebut di Tabanan. "Jika nanti kami temukan, tentu akan kami lakukan pendataan mulai dari keanggotaan dan izin lainnya," tegas Surya.
Dia juga mengatakan hasil dari koordinasi ke kecamatan maupun desa situasi masyarakat di Tabanan aman tidak ada keresahan muncul di masyarakat. "Masih aman, hanya komentar di media sosial saja yang menolak keras, tapi kami tetap akan pantau dan koordinasi," tandasnya. 7 pol, des, ant