1 week ago
5
ARTICLE AD BOX
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya(Kadisparbud) I Wayan Sugiarta mengatakan hal itu, Minggu (25/5). "Nanti akan ada pengukuhan pengurus Forkomdewi (Forum Komunikasi Desa Wisata). Itu akan kita pakai momen untuk membahas (promosi)," ujarnya.
Sugiarta sepakat promosi pariwisata memang harus ditingkatkan untuk menggenjot kunjungan wisatawan ke Bangli. Dampaknya tentu untuk memacu pendapatan daerah dari sektor pariwisata sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat Bangli. "Di sana (dalam pertemuan nanti) kami akan bahas bersama," ucapnya.
Selama ini, Pemkab Bangli bersama pelaku pariwisata di Bangli melakukan dan mengikuti even promosi pariwisata. Seperti Bali and Beyon Travel Fair(BBTF) yang diselenggarakan rutin oleh DPD Asita Bali, setiap tahun. Promosi lain, Festival Penglipuran yang menjadi salah satu calender of events (COE) Dinas Pariwisata Bali. "Itu dari Pusat, Pemkab dan dari Desa Wisata Penglipuran," ujarnya.
Selain itu, lanjut Sugiarta, industri pariwisata di Bangli sesungguhnya juga sudah melakukan promosi pariwisata sendiri-sendiri secara mandiri. Promosi dimaksud baik secara mandiri dan berkolaborasi. "Baik promosi secara konvensional maupun dengan platform digital," katanya.
Dia mengakui, tidak tertutup kemungkinan Bangli akan menambah calender of event atau menghidupkan kembali event yang pernah ada. Namun, karena sesuatu dan lain hal, event itu tidak lagi digelar. "Hal-hal itu yang akan kita upaya bicara dengan pelaku pariwisata," ucapnya.
Untuk diketahui, Bangli memiliki banyak potensi dan daya tarik wisata (DTW) di semua wilayah kecamatan yakni Kecamatan Bangli, Kintamani, Tembuku, dan Kecamatan Susut. Namun untuk sementara, baru DTW Kintamani dan Desa Wisata Pengelipuran di Kelurahan Kubu, Bangli lebih dikenal. Hal itu ditunjukkan kondisi harian, lebih-lebih pada musim liburan, dimana DTW Kintamani dan Desa Wisata Pengelipuran yang ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan bisa sampai memicu kemacetan, jumlah wisatawan yang meluber.7k17
English (US) 