ARTICLE AD BOX
Kegiatan ini adalah bagian dari upaya memperkuat peran strategis pers dalam pembangunan daerah dan penguatan kehidupan demokrasi. Dalam Konferprov kemarin, I Wayan Dira Arsana terpilih aklamasi sebagai Ketua PWI Bali, sedangkan IGMB Dwikora Putra ditetapkan sebagai Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Bali.
Wagub Giri Prasta menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan insan pers untuk mewujudkan pembangunan Bali yang berkelanjutan. “Pembangunan daerah tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dan peran aktif insan pers. Melalui PWI, kita bisa bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Wagub Giri Prasta.
Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk terbuka terhadap kritik dan masukan dari media, selama disampaikan secara konstruktif. “Kebebasan pers adalah hak yang kami junjung tinggi, termasuk jika kritik itu ditujukan kepada saya sendiri. Sepanjang itu konstruktif, kami siap mendengar,” tegasnya. Giri Prasta turut mengingatkan agar kemajuan pembangunan tidak melunturkan jati diri dan nilai-nilai budaya Bali. “Bali boleh maju, tapi jangan sampai akar budaya dan adat kita tergerus. Media harus menjadi bagian dari pelestarian nilai-nilai luhur ini, bukan justru merusaknya,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga kualitas pemberitaan dan mencegah adanya wartawan abal-abal yang dapat merusak kepercayaan publik. “Kami harap PWI Bali mampu memilih kepemimpinan yang bisa mengayomi seluruh anggota dan menjaga marwah organisasi. Siapa pun yang terpilih, mari jaga komitmen profesionalisme,” ujar Wagub. Konferprov PWI Bali mengagendakan pemilihan Ketua PWI Bali dan juga Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Bali masa bakti 2025-2030.
Wagub berharap konferensi dapat melahirkan kepemimpinan yang solid dan program kerja yang relevan dengan tantangan zaman, tanpa meninggalkan etika jurnalistik yang bertanggung jawab. Suara dukungan pun mengalir untuk I Wayan Dira Arsana menjadi Ketua PWI Bali yang sebelumnya Plt Ketua PWI Bali menggantikan IGMB Dwikora Putra yang menjadi pengurus PWI Pusat. Dira Arsana akhirnya menahkodai PWI Bali masa bakti 2025-2030, sedangkan Dwikora Putra ditetapkan sebagai Ketua DKP PWI Bali.
Dira Arsana menyampaikan terima kasih kepada para anggota yang telah mempercayakan kepada dirinya sebagai Ketua PWI Bali. Rencana yang akan dilakukannya mulai dari membangun kompetensi bagi anggota, kesejahteraan, dan juga solidaritas anggota agar berjalan dinamis. Dalam kesempatan itu Dira Arsana menyampaikan harapan besar insan pers Bali terhadap peningkatan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Ia menegaskan bahwa insan pers Bali menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab, serta berkomitmen untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan organisasi.
Konferensi PWI Bali 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan profesionalisme jurnalistik dan memperkuat kontribusi pers dalam pembangunan Bali yang berakar pada budaya dan kearifan lokal. Disinggung terkait arahan Wagub Giri Prasta terkait tidak menginginkan ada wartawan abal-abal di Bali, Dira akan melakukan pendataan. Dira Arsana menyebutkan saat ini terdapat sekitar 500 anggota PWI Bali. Selanjutnya akan dilakukan pendataan ulang untuk memperkuat basis organisasi. “Kami akan melakukan pendataan anggota PWI,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DKP PWI Bali IGMB Dwikora Putra menyampaikan pentingnya meningkatkan kompetensi wartawan. “Ini untuk menjawab kehadiran media online yang banyak, termasuk juga kemunculan wartawan abal-abal,” jelasnya. Dwikora menegaskan DKP akan semakin banyak melakukan sosialisasi terkait Undang-undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, serta regulasi lainnya. Dwikora pun berpesan kepada Ketua PWI Bali yang baru terkait pekerjaan rumah yang belum dituntaskannya, yakni membentuk lagi empat pengurus PWI di kabupaten. “Saya belum bisa garap,” ucapnya.
Koordinator Daerah PWI Pusat, Muhammad Haris Sadikin, yang hadir mewakili Ketua PWI Pusat menilai konferensi sebagai bagian dari proses regenerasi organisasi yang sehat dan berkelanjutan. “Pembangunan bisa berjalan baik atau tidak, salah satunya sangat ditentukan oleh peran pers. Karena itu, saya berharap komitmen PWI Bali untuk terus menjaga profesionalisme dan integritas tetap dijaga dan diperkuat,” tegas Haris. Ia mengajak seluruh anggota PWI Bali untuk terus menjadi pelopor jurnalisme berkualitas dan bertanggung jawab, di tengah tantangan maraknya media tidak kredibel. 7 adi