BPBD Bali Siagakan Personel di Posko Mudik

3 weeks ago 6
ARTICLE AD BOX
Sekretaris BPBD Bali Gede Teja di Denpasar mengatakan penempatan anggota ini untuk mengantisipasi bencana selama arus mudik, berkaca dari kejadian pohon tumbang di 18 titik sekaligus pada, Sabtu (22/3). “Antisipasi sudah dilakukan antara lain dengan perompesan pohon di pinggir jalan dan juga ada tim-tim siaga di posko mudik yang salah satu fungsinya untuk atasi kondisi darurat,” katanya pada, Minggu kemarin.

Gede Teja mengatakan saat ini kasus pohon tumbang paling disoroti, di mana sejak Sabtu kemarin secara merata seluruh kabupaten/kota dilanda hujan angin dampak badai siklon dari Selatan Bali. “Apakah ke depan akan terjadi lagi, kami belum tahu, yang jelas bulan ini masih musim hujan, pergerakan angin dan hujan akan diinfokan melalui informasi peringatan dini baik harian ataupun yang dasarian,” ujarnya.

Cuaca ekstrem berupa hujan angin sendiri menyebabkan pohon tumbang yang tersebar di 18 titik yaitu 12 titik di Kabupaten Tabanan, tiga titik di Kabupaten Karangasem, satu titik di Kabupaten Badung, dan dua titik di Kota Denpasar, di mana sebagiannya terjadi di jalan raya termasuk jalan yang dilalui untuk mudik. Atas kejadian itu, satu orang pengendara meninggal dunia, empat bangunan rusak dan estimasi kerugian yang ditimbulkan sebesar Rp253.000.000. BPBD Bali mengimbau masyarakat termasuk calon pemudik pada Lebaran 2025 mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Selain itu juga diminta menjaga lingkungan sekitar dengan membersihkan saluran air guna mengurangi risiko banjir, dan BPBD Bali atau kabupaten/kota untuk mendapatkan informasi atau bantuan darurat. “Sebagai upaya bersama dalam menghadapi potensi bencana, BPBD Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan peran aktif dalam mitigasi bencana, dengan kerja sama semua pihak, kita wujudkan Bali yang aman dan tangguh bencana,” tutur Gede Teja.

Sementara itu semakin mendekati Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025, arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecmatan Melaya, Jembrana, semakin ramai. Memasuki akhir pekan pada H-8 Lebaran, Minggu (23/3), pemudik yang meninggalkan Bali juga membeludak sehingga menyebabkan antrean panjang. 

Lonjakan penumpang pada H-8 Lebaran kemarin diprediksi kembali meningkat dari hari sebelumnya. Di mana sesuai data produksi hari sebelumnya per Sabtu (22/3) pagi hingga Minggu pagi kemarin, tercatat jumlah penumpang yang diseberangkan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang mencapai sebanyak 44.662 orang.

Total 44.662 orang penumpang itu diseberangkan ke Jawa bersama 13.614 unit kendaraan. Jumlah kendaraan itu terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 7.391 unit, 3.307 unit kendaraan kecil (mobil pribadi dan pick up), 574 unit bus, dan 2.342 unit truk. Total 13.614 kendaraan selama 24 jam itu pun naik dua kali lipat lebih dari rata-rata kendaraan tertinggi pada hari normal yang berkisar 6.000 kendaraan. 

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, saat terjadi lonjakan penumpang pada Sabtu malam, kembali terjadi antrean panjang hingga keluar areal Pelabuhan Gilimanuk. Ekor antrean kendaraan pada Sabtu malam itu pun sempat mengular hingga di depan PDAM Gilimanuk yang berjarak hampir sekitar 2 kilometer (Km) dari gerbang masuk pelabuhan. Sementara pada Minggu kemarin, juga terpantau antrean kendaraan, khususnya truk dan bus yang mengular di jalan utama menuju Pelabuhan Gilimanuk. Jalur kendaraan besar yang sebelumnya bercampur dengan kendaraan lainnya juga telah dipisahkan.

Khusus truk diarahkan langsung menuju Dermaga LCM. Sementara untuk kendaraan kecil atau jenis mobil pribadi dan pick up juga mulai diarahkan lewat Terminal Kargo Gilimanuk dan masuk ke jalan gang-gang pemukiman warga yang tembus ke Pelabuhan Gilimanuk. Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto saat meninjau situasi arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Minggu kemarin, menyatakan bahwa arus mudik di Gilimanuk ini sudah masuk kategori padat. Dalam situasi padat ini, telah diberlakukan pengaturan layanan penyeberangan dengan kategori padat.

"Situasi sekarang masuk kategori padat. Jadi kapal yang beroperasi sudah ditambah, termasuk diberlakukan pola TBB atau tiba-bongkar-berangkat untuk kapal yang beroperasi di penyeberangan Gilimanuk ini," ujar AKBP Endang.

Selain kendaraan roda dua dan kendaraan kecil, AKBP Endang mengaku saat ini masih banyak truk besar yang menyeberang menuju Jawa. Kondisi ini pun disinyalir terkait pembatasan operasional kendaraan barang yang akan mulai diberlakukan 24 Maret hingga 8 April 2025 nanti. 

AKBP Endang pun berharap para pengusaha angkutan barang dapat mengikuti pembatasan yang dikecualikan untuk pengangkut sembako. Untuk antisipasi saat ada pembatasan kendaraan barang itu, dia mengaku sudah ada 6 titik kantong parkir yang disiapkan di Jembrana. "Nanti kalau terjadi kepadatan di Gilimanuk, kendaraan barang yang melanggar SKB (Surat Keputusan Bersama) terkait pembatasan operasional kendaraan barang akan kami kandangkan. Namun kami berharap para pengusaha angkutan barang mengikuti SKB tersebut," ucap AKBP Endang.

AKBP Endang pun memprediksi lonjakan arus mudik ini akan masih berlangsung sebelum mulai Nyepi. Jika terus terjadi peningkatan setiap harinya, dirinya pun memperkirakan situasi arus mudik akan melandai pada 28 Maret atau H-Nyepi yang memang tidak sarankan untuk melakukan perjalanan mudik karena akan ada pangrupukan dan pelabuhan akan ditutup saat Nyepi. 7 ode, ant
Read Entire Article