Berangkat Haji dari Hasil Tabungan Panen Cengkih

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Nenek asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini bertahun-tahun menabung dari hasil panen cengkih.

Maimunah menjadi bagian dari 84 jemaah calon haji asal Buleleng yang berangkat menuju Embarkasi Surabaya, Rabu (21/5) lalu. Ia didampingi sang anak, Mariyati binti Mikail,57, yang setia menemani dan turut berbagi suka cita dalam momen sakral ini. "Perasaan sangat senang. Ini momen yang ditunggu-tunggu," ungkap Mariyati penuh haru, saat ditemui di Masjid Agung Jamik Buleleng sebelum keberangkatan, Rabu lalu. 

Kisah perjalanan spiritual Maimunah bukanlah cerita instan. Sejak lama, ia telah menyisihkan uang sedikit demi sedikit dari hasil panen cengkih di kebunnya. Hasilnya, pada tahun 2019 ia berhasil mengumpulkan Rp 25 juta. Uang tersebut digunakan untuk mendaftar haji dan mendapat nomor antrean. “Setiap tahun ibu ada panen, itu disisihkan. Akhirnya tahun 2019 terkumpul Rp 25 juta. Setelah itu kami terus menabung untuk melunasi biaya keberangkatan,” tutur Mariyati. Kesungguhan keduanya terlihat dalam setiap persiapan yang dilakukan. Demi menjaga stamina saat menjalani rangkaian ibadah di Tanah Suci, Mariyati rutin berolahraga ringan. 

Ia berharap semua proses berjalan lancar dan ibunya bisa meraih predikat haji mabrur. “Semoga sehat, lancar, dan bisa pulang dengan selamat,” harapnya. Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, I Gede Sumarawan, menyatakan total jemaah haji asal Buleleng berjumlah 91 orang. Sebanyak 84 orang berangkat dari Buleleng, sedangkan tujuh lainnya dari Jawa. Para jemaah didampingi Petugas Haji Daerah (PHD) Letkol Kav Angga Nurdyana, yang juga Dandim 1609/Buleleng.

Sumarawan menyebut, mayoritas jemaah haji asal Buleleng tahun ini berusia di atas 50 tahun. Pihaknya telah memastikan seluruh persiapan teknis, termasuk tes kesehatan, paspor, dan visa yang telah rampung 100 persen. “Semua jemaah siap secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini,” ujarnya. Ia juga menyoroti antusias masyarakat Buleleng terhadap ibadah haji yang sangat tinggi. Terbukti, daftar antrean haji di wilayah ini telah menyentuh angka 29 tahun “Ini menunjukkan keinginan masyarakat Buleleng untuk menunaikan rukun Islam kelima sangat luar biasa,” tutup Sumarawan. 7 mzk
Read Entire Article