ARTICLE AD BOX
Lomba yang diselenggarakan di Gedung Pendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, ini diikuti puluhan peserta dari berbagai wilayah di Bali.
Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, bersama sang istri, Ni Nyoman Ani Setiawarini alias Ani Setiawarini Kembang, yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Jembrana, Inda Swari Dewi alias Inda Patriana Krisna.
Dalam sambutannya, Bupati Kembang menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus HARPI Melati Jembrana dalam menjunjung tinggi nilai adat istiadat dan tradisi melalui lomba ini. "Tentu saya menyambut baik terselenggaranya acara ini karena dengan kegiatan seperti ini dapat menjaga tradisi berbusana yang dilengkapi dengan merias khas Bali serta dapat mengembangkan kreativitas seluas-luasnya, khususnya bagi penjaga tradisi merias khas Bali," ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Kembang mengingatkan para peserta bahwa lomba ini adalah wadah untuk mengembangkan dan menuangkan ide tanpa mengurangi makna sesuai uger-uger (aturan) yang berlaku. Yakni harus memperhatikan Dharma Gama Tirta sebagai dasar berbusana saat merias dengan konsep Tri Angga.
"Aturan berbusana serta merias antara laki-laki dengan perempuan hendaknya menggunakan konsep Tri Angga. Yaitu dari kepala ke atas yang disebut Dewa Angga, dari perut ke atas sampai leher Manusa Angga, dan Butha Angga dari perut sampai kaki," ucap Bupati Kembang.
Bupati Kembang berharap, kegiatan semacam ini akan melahirkan perias profesional yang memahami setiap filosofi dan nilai dalam upacara adat serta rias yang dikenakan. Dengan demikian, perias dapat selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan pakem atau tata nilai budaya yang sudah ada.
"Saya berharap kepada semua peserta lomba agar selalu menjaga tradisi merias Bali dan merias khas Kabupaten Jembrana pada khususnya. Agar tidak tergerus oleh zaman, serta tidak mengikuti budaya yang kurang sejalan diterapkan di tanah Bali," ujar Bupati Kembang.
Sementara itu, Ketua Panitia, I Made Bayu Perdana Putra menjelaskan bahwa lomba tata rias pengantin kejuang atau ngidih, ini diikuti oleh 28 peserta. Selain dari Jembrana, lomba ini juga diikuti sejumlah perias di Bali. "Peserta lomba berasal dari kabupaten/kota se-Bali dengan total jumlah peserta sebanyak 28 peserta," ujarnya.7ode