53 Jemaah Calon Haji Dilepas, Tertua Umur 87 Tahun

4 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Sebanyak 53 JCH, yang sebelumnya telah menjalani tes kesehatan, untuk mengetahui sejauh mana kondisi fisiknya sebelum berangkat 21 Mei 2025 mendatang. Ketua Pelaksana Penyelenggara Haji dan Umrah Karangasem, Ahmad Sadat Kadar Usman memaparkan, dari 53 JCH itu yang berangkat ke Surabaya, Rabu (21/5), diantar 8 orang, lewat darat. Selanjutnya diterima di Surabaya Kamis (22/5), berlanjut terbang ke Mekkah, Jumat (23/5).

Selama 40 hari, katanya, menunaikan ibadah haji, kemudian Kamis (3/7) balik dari Madinah, tiba di Surabaya, Kamis (3/7) dini hari dan langsung berangkat ke Karangasem tiba Jumat (4/7). "Mereka yang berangkat naik haji tahun 2025, yang mendaftar tahun 2013," jelas Ahmad Sadat Kadar Usman.

Saat mendaftar, katanya, bayar Rp 25 juta, selanjutnya setelah dinyatakan layak berangkat setelah menjalani tes kesehatan kekurangannya dibayar Rp 33,4 juta sehingga total Rp 58,4 juta. Total biaya Rp 89,41 juta, per jemaah, mengingat uang yang dibayar di awal Rp 25 juta dikelola melalui BPKH (badan pengelola keuangan haji) menghasilkan Rp 31,01 juta maka kekurangannya dibayar lagi Rp 33,4 juta. 

Rincian biaya-biaya naik haji itu di antaranya ongkos penerbangan Rp 33,427 juta, biaya hidup Rp 3,2 juta, premi asuransi Rp 175.000, visa Rp 300.000, akomodasi di Mekkah dan Madinah Rp 23,8 juta, konsumsi di Arab Saudi Rp 6,9 juta, transportasi di Arab Saudi Rp 4,7 juta, biaya masyair Rp 17,7 juta, perlindungan di Arab Saudi Rp 139.000, akomodasi di embarkasi Rp 125.000, perlindungan dalam negeri Rp 55.400, dokumen perjalanan dalam negeri Rp 210.000, pembinaan jemaah haji di dalam negeri Rp 940.000, pelayanan umum di dalam negeri Rp 774.000 dan lain-lain.

Di kesempatan kemarin, Gusti Made Tusan membantu CJH Rp 118 juta, bantuan itu untuk JCH per orang dapat Rp 2 juta dan petugas pengantar, per orang Rp 1,5 juta. "Bantuan ini untuk menyambungkan persaudaraan dengan umat muslim, saya mendoakan agar di perjalanan selalu dalam keadaan sehat dan kembali dengan selamat," jelas Gusti Made Tusan. 

Awaludin yang merupakan JCH tertua dari Lingkungan Telaga Mas, mengaku secara fisik, dalam keadaan sehat dan siap menjalani tahapan selama di Mekkah dan Madinah. "Saya sehat, selalu jaga kondisi," jelas Awaludin.

Rekannya Siniwi dari Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, yang umurnya 80 tahun, juga mengaku telah siap mengikuti semua tahapan di Mekkah dan Madinah. "Tidak ada kendala secara fisik, saya sehat," ucapnya.

Banyak JCH yang berangkat adalah suami istri, misalnya, pasangan Juati dengan Indartiningsih dari Perumnas Lingkungan Paya, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem begitu juga pasangan Bagas Purwahono dengan Salamah.7k16
Read Entire Article